Makalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
              Mengingat mutu pendidikan di Indonesia selama ini kurang memuaskan banyak pihak, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan reformasi pendidikan. Model reformasi yang akan lakukan akhir-akhir ini adalah Manajamen Berbasis Sekolah (MBS). Manajemen berbasis sekolah merupakan satu bentuk agenda reformasi pendidikan Indonesia yang menjadi sebuah kebutuhan untuk memberdayakan peranan sekolah dan masyarakat dalam mendukung pengelolaan dan penyelengaraan pendididkan di sekolah. Secara esensial Manajemen Berbasis Sekolah menawarkan diskursus ketika di sekolah tampil secara relative otonom. Dengan tidak merduksi peran pemerintah, terutama dalam bidang pendanaan. Hal tersebut tentunya akan berakibat pada mutu pendidikan, apabila mutu pendididkan hendak diperbaiki maka perlu ada pimpinan dari para profesional pendidikan dapat beradaptasi dengan kekuatan perubahan yang akan bermuara pada sistem pendididkan di sekolah.
Di Undangkannya UU No.22 tentang pemerintahan daerah pada hakikatnya memberi kewenangan dan keluasan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kewenangan diberikan kepada daerah kabupaten dan kota berdasarkan asas desentralisasi dalam wujud otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab, ketentuan otonomi daerah dilandasi oleh UU No. 22 dan 25 tahun 1999, telah membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk penyelengaraan pendididkan.
B.      Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian dan tujuan manajemen berbasis sekolah (MBS) ?
2.    Bagaimana Implementasi manajemen berbasis sekolah di SMP NEGERI 12 ?
3.    Bagaimanakah kepemimpinan kepala sekolah yang efektif  ?      

C.      Tujuan
       1.    Untuk mengetahui pengertian dan tujuan MBS.
2.    Implementasi manajemen berbasis sekolah di SMP NEGERI 12.
3.    Untuk mengetahui kepemimpinan Kepala Sekolah yang efektif.
D.   Manfaat
          1.    Untuk memberdayakan sekolah agar sekolah dapat melayani masyarakat secara maksimal sesuai dengan keinginan masyarakat.
          2.    Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan di sekolah.







BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian dan Tujuan Manajemen Berbasis Sekola (MBS)
MBS merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi siswa. MBS juga merupakan paradikma baru pendidikan yang memberi otonomi luas pada tingkat sekolah dengan maksud agar sekolah leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikan sesuai dengan prioritas kebutuhahan pada sistem MBS sekolah dituntut secara mandiri mengali, mengalokasikan, menentukan prioritas dan pemberdayaan sumber-sumber baik kepada masyarakat maupun pemerintah.
Manajemen berbasis sekolah adalah suatu konsep yang menempatkan kekuatan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pendidikan. Penerapan MBS pada intinya adalah untuk penyeimbangan stuktur kewenangan antara sekolah pemerintahan daerah pelaksanaan proses dan pusat sehingga manajemen menjadi efesien, kewenangan terhadap pembelajaran diserahkan kepada unit yang paling dekat pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri yaitu sekolah. MBS juga untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui kewenangan kepada sekolah dan mendorong sekolah melakukan pengambilan keputusan secara partisifasif.
Dalam implementasi MBS mempunyai prinsip yang harus dipahami. Kekuatan kepala sekolah memiliki tanggung jawab yang paling besar dalam mengambil sebuah keputusan  berkait dengan kebijakan pengelolaan sekolah dibandingkan dengan sistem pendidikan sebelumnya. Pengetahuaan kepala sekola dan seluruh warga sekolah harus menjadi seorang yang berusaha secara terus-menerus menambah pengetahuan dan keterampilan dalam rangka meningkatkan mutu sekolah pengetahuaan.
B.      Kriteria kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam MBS adalah sebagai berikut :
1.      Dapat mengupayakan kinerja guru seoptimal mungkin dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
2.      Tepat waktu dalam melaksanaan pekerjaan.
3.      Bekerja sama dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat luar sekolah.
4.      Prinsip kepemimpinan yang dipilih oleh kepala sekolah sesuai dengan guru dan pegawai sekolah lainnya.
5.      Adanya tim manajemen.
6.      Tujuan sekolah dapat tercapai sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Selain kriteria diatas, kepala sekolah diharapkan dapat melakukan kegiatan-kegiatan berikut :
1.             Belajar dari cara kerja komponen sekolah lain misaldari guru dan pegawai sekolah lain.
2.             Melaksanakan observasi kegiatan manajemen secara terencana.
3.             Berpikir ke arah masa depan.
4.             Memanfaatkan hasil penelitian orang lain demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya.
5.             Mampu mengaitkan berbagai hal dengan kegiatan yang sedang berlangsung.
6.             Merumuskan ide-ide baru dan dapat diujicobakan demi kemajuan sekolah. Dan hal yang terpenting adalah seorang kepala sekolah harus bertindak sebagai pemimpin yang memperhatikan kepentingan orang yang dipimpinnya dengan sehingga tujuan sekolah untuk membentuk pribadi-pribadi yang berkualitas dapat dilaksanakan.
Manajemen berbasis sekolah mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut :
1.      Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelolah dan memberdayakan sumber daya yag tersedia.
2.      Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelengarakan pendididkan melalui pengambilan keputusan bersama.
3.      Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolah.
4.      Menungkatkan kompetensi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.











BAB III

PENUTUP
A.      Kesimpulan
MBS merupakan manajemen yang transparan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan. Salah satu implementasi dari penerapan paradigma desentralisasi itu adalah di sektor pendidikan. Sektor pendidikan selama ini ditengarai terabaikan dan dianggap hanya sebagai bagian dari aktivitas sosial, budaya, ekonomi dan politik. Akibatnya, sektor pendidikan dijadikan komoditas berbagai variabel di atas oleh para pengambil kebijakan, baik oleh eksekutif maupun legislatif ketika mereka menganggap perlu.
Kepala sekolah merupakan bagian dari komponen sekolah yang berperan utama sebagai penggerak komponen sekolah lainnya untuk mencapai tujuan sekolah yang telah dirumuskan. Selain sebagai penggerak, kepala sekolah berperan sebagai penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan pula ke arah mana tujuan sekolah akan direalisasikan.
Di era desentralisasi sekarang dimana otonomi daerah berlaku maka kecenderungan sekolah memiliki pola MBS. Dengan adanya MBS, maka kinerja kepemimpinan kepala sekolah yang berkaitan dengan MBS adalah segala usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan mengimplementasikan MBS untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
           





DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E,.2003 Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Rosdu
Depdibud     1993. Himpunan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesi. Jakarta : Sekjen Biro Keuangan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Belajar Ausubel dan penerapannya dalam pembelajaran IPA SD

CONTOH SOAL ASESMEN SUMATIF AKHIR KELAS 3

MAKALAH WACANA BAHASA INDONESIA