Proposal Skripsi (latar belakang)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ASSURE TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 LUBUKLINGGAU

1.    Latar Belakang

        Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam menguasai materi tertentu sesuai dengan kurikulum. Guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan pembelajaran yang baik dan efektif. Untuk itu, seorang guru harus dapat menggunakan sistem penyajian yang menarik sehingga tidak menimbulkan kebosanan dalam diri siswa dan bahkan siswa akan menjadi tertarik pada pelajaran yang diberikan, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat merangsang motivasi dan keaktifan siswa dalam menguasai bahan pelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Dimyanti dan Mujiono (2006:37) yang menyatakan bahwa guru mempunyai peranan dalam melakukan pembelajaran sesuai dengan berbagai model pembelajaran untuk meningkatkan mutu belajar siswa.
        Kata pendidikan merupakan sudah tidak asing lagi, bukan hanya bagi kalangan orang-orang yang secara langsung berkecimpung di dunia pendidikan saja akan tetapi bagi masyarakat awam pula. Pendidikan termasuk salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, setiap manusia memerlukan pendidikan karena pendidikan sudah menjadi kebutuhan bagi manusia. Berkaitan dengan hal ini, U. Tirtarahardja, dan La Sulo, (2005:1) menyatakan bahwa “Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia.” Dan menurut Sujana (dalam Ujang, 2006:82) ‘Pendidikan merupakan suatu upaya manusia untuk memanusiakan manusia’. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat essensial bagi kehidupan manusia.
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi setiap manusia, salah satu hal yang utama adalah pendidikan formal. Dari pendidikan formal, agar dapat tercapai tujuan pendidikan yang lebih efisien seorang guru harus dapat memilih model pembelajaran dibidang pembelajaran tertentu agar dapat membantu siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Model pembelajaran dapat memberi petunjuk kepada pendidik dalam mengatur materi pelajaran sesuai dengan kurikulum untuk mencapai ketuntasan belajar. Suatu model pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat, pertama memberikan pedoman bagi guru dan siswa dalam proses mencapai tujuan. Kedua, membantu dalam pengembangan kurikulum bagi kelas dan mata pelajaran lain. Ketiga, membantu memilih dalam media dan sumber. Keempat, membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Model pembelajaran yang dilaksanakan saat ini mengacu pada prinsip-prinsip yang dikemukakan Bruner (Munandar, 2001) yaitu memberikan pengalaman khusus yang dapat dipahami peserta didik, pengajaran diberikan sesuai dengan struktur pengetahuan sehingga peserta didik lebih siap menyerapnya.
          Brown (1973) mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan pelajaran yang diberikan. Keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, menulis dan membaca merupakan dasar yang harus dipelajari untuk memiliki kemampuan berbahasa. Oleh sebab itu, kemampuan berbahasa sangat ditentukan oleh sejauh mana penguasaan seseorang terhadap keempat faktor keterampilan berbahasa tersebut. Dalam penelitian ini penulis lebih mengarahkan pada satu keterampilan yaitu keterampilan menyimak.
        Kemampuan menyimak merupakan satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang. Hal ini senada dengan yang dikemukakan Tarigan (1987:447) bahwa “Siswa atau mahasiswa atau seseorang dari jenjang SD, SMP, SMA, sampai dengan perguruan tinggi harus memiliki kemampuan menyimak bila ingin maju dalam pendidikan”. Jadi bila seseorang ingin maju dalam pendidikan ia harus mampu dalam menerima dan menyerap informasi-informasi yang disampaikan melalui proses belajar mengajar, dengan memfungsikan keterampilan menyimak dengan sebaik-baiknya. Salah satu pengembangan pengajaran sastra adalah mengungkapkan keindahan dan pengalaman melalui kegiatan menyimak kreatif. Keterampilan menyimak merupakan upaya untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, dan memahami makna komunikasi. Oleh karena itu, kegiatan menyimak membutuhkan proses dari pemahaman mengenai bidang pokok pesan tertentu supaya nantinya proses kegiatan menyimak tidak akan menemui kesulitan atau kendala. Pada keterampilan menyimak ini, lebih mengarahkan pada menyimak ekstensif yaitu menyajikan kembali bahan lama dengan cara baru.
           Sehubung dengan hal di atas Tarigan mengemukakan pendapat tentang menyimak sebagai berikut :
“Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi. Serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampakan oleh sipembaca melalui ujaran atau bahasa lisan” (Tarigan, 1996:28).

           Dalam pelaksanaan pengajaran di sekolah khususnya pengajaran menyimak. Burhan (1988:231) menyatakan bahwa “Pengajaran dan tes menyimak kurang mendapat perhatian sebagaimana keterampilan yang lainnya”. Kurangnya perhatian pengajaran dan tes menyimak di sekolah karena guru beranggapan bahwa kemampuan menyimak dan kemampuan memahami bahasa lisan bisa berlangsung dengan sendirinya tanpa perlu dipelajari. Akan tetapi, keterampilan menyimak bila tidak selalu dipelajari dan dipahami akan berdampak mengurangi pola pikir siswa terutama dalam pengajaran berbahasa.Dalam penelitian ini, penulis lebih mengarah pada satu keterampilan dalam berbahasa yaitu menyimak berita.
       Menurut kokasih (2001:136) Berita adalah pesan, sesuatu berita yang diberitakan kepada pembaca atau pendengar. Berita merupakan sesuatu pesan yang disiarkan kepada pembaca tentang kejadian peristiwa yang terjadi. Selanjutnya menurut Samantho (2001:116) berita adalah sebuah laporan (report) tentang sebuah peristiwa faktual (kenyataan) selain harus mempunyai nilai berita, juga mempunyai unsur-unsur berita. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa berita merupakan sesuatu pesan yang disiarkan kepada pembaca atau pendengar tentang kejadian dan mempunyai suatu nilai berita.
      Keberhasilan menyimak berita tergantung pada beberapa faktor antara lain: siswa, guru, metode. Tiap-tiap komponen saling berhubungan satu sama lain dalam mencapai tujuan. Tetapi yang sangat penting dalam pengajaran berita memang terletak pada siswanya. Beberapa siswa ada yang sangat memerlukan motivasi untuk dapat mengikuti pelajaran, karena masih kurangnya kesadaran dalam arti pentingnya belajar. Untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran, maka guru perlu menentukan model pembelajaran yang tepat supaya dalam proses belajar dan pembelajaran yang akan berlangsung lebih efektif maka dipilih suatu model pembelajaran yaitu salah satunya yaitu dengan menggunakan model assure.
      Menurut Gagne (2009:111) model assure adalah desain pembelajaran yang efektif harus dimulai dari upaya yang dapat memicu atau memotivasi seseorang untuk belajar. Selanjutnya menurut Molenda (2005:109) sebuah model yang diberi nama assure sama seperti model desain sistem pembelajaran yang lain, model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan media dan teknologi. Langkah ini perlu diikuti dengan proses pembelajaran yang sistematik, diantaranya penilaian hasil belajar dan pemberian umpan balik tentang pencapaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar maksudnya adalah untuk mengukur pemahaman siswa terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipelajari. Setelah itu, siswa perlu memperoleh umpan balik berupa pengetahuan tentang hasil belajar akan memotivasi siswa untuk melakukan proses belajar secara efektif dan efisien.
      Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model assure adalah model desain sistem pembelajaran yang lebih memfokuskan pada perencanaan pembelajaran untuk digunakan dalam situasi pembelajaran didalam kelas secara aktual. Meliputi beberapa langka-langkah diantaranya identifikasi karekteristik siswa, menetapkan tujuan pembelajaran, atau kompetensi yang harus dicapai, memilih metode, media pembelajaran yang akan digunakan, keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar, serta evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi sehingga dalam merancang proses pengajaran serta memperoleh suatu pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
      Dalam penelitian ini, model assure digunakan agar dapat mengatasi kendala pembelajaran mengenai berita, model pembelajaran assure memudahkan siswa secara intensif untuk dapat mencapai tujuan siswa terhadap kemampuan menyimak berita.
      Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Efektivitas Model Pembelajaran Assure Terhadap Kemampuan Menyimak Berita Siswa Kelas VIII SMP Neferi 12 Lubuklinggau.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Belajar Ausubel dan penerapannya dalam pembelajaran IPA SD

CONTOH SOAL ASESMEN SUMATIF AKHIR KELAS 3

MAKALAH WACANA BAHASA INDONESIA